Budidaya Ikan Patin
Sebelum kita membahas bagaimana cara untuk membudidaya ikan Patin agar berhasil maka saya awali terlebih dahulu pengenalan tentang ikan Patin. Seperti yang saya telah bahas sebelumnya pada artikel Habitat dan Penyebaran Ikan Patin telah jelas bahwa ikan patin adalah spesien ikan tawar yang biasanya tumbu besar. Ikan pati biasanya hidup diperairan yang banyak rumput (dedaunan) dengan kedalam air. Ikan patin hidup melata alias jarang muncul kepermukaan maka dari ikan patin memiliki kepala kecil.

Ikan patin paling banyak di kenal di malaysia. Biasanya ikan ini sangat disukai karena memiliki kandungan lemak rendah dan memiliki ribuan manfaat terhadap kehidupan manusia sehingga banyak yang membudidayakanya. Jika anda juga berminat membudidaya ikan tersebut silakan simak artikel dibawah ini.

1. Lahan

Ikan patin merupakan spesies ikan tawar yang cukup besar sehingga dalam budidayanya anda juga harus menyiapkan lahan yang luas. Jadi pililah tanah yang jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam. 

Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi. Apabila pembesaran patin dilakukan dengan jala apung yang dipasang disungai maka lokasi yang tepat yaitu sungai yang berarus lambat.

2. Air

Pastikan kolam tempat anda akan membudidaya ikan Patin tidak jauh dari air. Karena iakan patin merupakan ikan yang sensitif dan mudah mati. Untuk suhunya carilah air yang memiliki PH berkisar antara: 6,5-7.

Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus bersih, tidak terlalu keruhdan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kualitas air harus diperhatikan, untuk menghindari timbulnya jamur, maka perlu ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan jamur (Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05 cc/liter).

3. Induk

Untuk memili induk yang baik maka sebaiknya anda melihat dari besar, linca, tidak penyakitan (pucat), warna mengkilat, dan terlihat aktif. Hal ini dimaksutkan agar induk yang dipilih bisa menghasilkan telur yang banyak dan berkualitas

4. Akuarium

Untuk proses perkawinannya ikan patin tentunya perlu akuarium, jadi anda harus membutuhkan heater (pemanas) hal ini dimaksutkan untuk mempertahankan suhu air agar tetap seimbang dalam hal penetasan telur menjadi larva antara 26-28 derajat C. 

5. Perkawinan

Seperti pada ikan lainya setelah akuarium siap, maka saatnya untuk melepaskan induk dengan jantanya agar terjadi perkawinan. Setelah itu akan mengahasilkan telur dan jangan lupa untuk memindahkan induk dari akuarium agar telurnya tidak rusak.

6. Kolam

Untuk menunggu larva ikan hingga dapat ditebar, sebaiknya anda juga sudah mempersiapkan kolam untuk media budidaya. Kolam harus di keringkan terlebih dahulu sampai dengan dasar kolam retak-retak sebelum digunakan taburi pupuk kompos di permukaan dasar kolam dengan tujuan untuk membuat bibit fitoplankton nantinya. Setelah pupuk di kompos di taburkan taburkan juga Pupuk kapur dan pupuk urea yang bertujuan untuk menyetabilkan kadar asam air. 

Kontruksi kolam bisa di sesuaikan dengan kebutuhan misal 5 M x 10 M dengan kedalaman 2 - 3 M. jika kita tidak mempunyai cukup lahan kita dapat mumbuat petak kolam lebih kecil yang di sarankan yaitu kedalam kolam karena ikan patin merupakan ikan yang suka dengan kedalam air.

Pemberian Makan Ikan Patin
7. Pemupukan Lahan

Jemurlah pupuk kandang yang sudah di fermentasi mengunakan cairan gula dan ragi tape. Setelah pupuk di jemur 2 hari masukan ke dalam karung.Setelah pupuk di masukan karung lubangi karung mengunakan paku. Setelah di lubangi barulah masukan kolam di beri pemberat batu. Isi air sampai ketinggian 50cm dan berikan pupuk UREA satu sendok makan kedalam kolam. Diamkan air selama 4 hari sebelum di tebar benih

8. Pengisian Air

Pengisian air dapat di lakukan setelah semua syarat di atas terpenuhi. isi kolam dengan air kira-kira 50 - 100 CM, dengan tujuan untuk memper mudah ikan patin menjalani aktifitas menghirup oksigen jika air terlalu dalam maka ikan akan sulit untuk melakukan hal tersebut.

Lalu biarkan kolam dengan posisi air seperti itu hingga 2 minggu lamanya sampai air berwarna kehijauan. karena di dalam kolam terdapat banyak makanan alami ketika air sudah berwarna kehijauan.

9. Tebar Benih

Pada saat penebaran benih adahal yang harus di perhatikan. Sebelum benih ikan di tebarkan ke kolam hal yang kita lakukan adalah : Siapkan Ember/Bak. Masukan Air yang kita ambil dari kolam calon budidaya. Masukan Benih patin kedalam ember tersebut kurang lebih selama 30 menit dengan tujuan untuk membuat ikan melakukan penyesuaian dengan habitatnya nanti supaya tidak stres dan mengakibatkan kematian. Setelah Itu masukan benih ikan kedalam kolam dengan kepadatan tebar 5 ekor/ 1 M persegi. agar mengalami laju pertumbahan yang cepat. 

10. Pemberian Pakan

Ikan Patin tergolong ikan yang rakus makan seberapapu kita kasih makan maka akan habis tetapi langkah tersebut tidak efektif. frekuesi pemberian pakan cuku dengan pagi siang dan malam hari dengan jenjang waktu pagi hari pukul 06.00 WIB siang hari pukul 13.00 WIB dan Malam Hari pukul 20.00 WIB dengan jumblah 30 % pagi hari, 30 % siang hari, 40 % malam hari. dengan kandungan gizi protein 25%, karbohidrat 25%, lemak 35%. pakan dapat di berikan berupa pelet ikan dan pakan tambahan pakan buatan.

11. Perawatan

Ketika Ikan berusia 40 hari kita harus melakukan sleksi/sortir dengan alat penyortir ikan. kita dapat. membeli dari toko peralatan budidaya ikan. dengan tujuan untuk membuat ikan sama besarnya dan dalam jangka waktu yang sama.

12. Panen

Panen ikan patin dapat di lakukan setelah 5 bulan masa budidaya. untuk mendapat besar ikan sesuai ketentuanpasar kita dapat menyesuaikanya dengan panjag masa budidaya. dan panen di sarankan untuk dilakukan pengangkatan semua ikan di dalam kolam dan di pindahkan kedalam kolam terpal untuk menghindari stres dan kematian.

Nah demikian cara budidaya ikan patin semoga bermanfaat bagi anda.