Cara Lengkap Budidaya Belut Menggunakan Drum
Semua orang memiliki cara untuk menghasilkan uang. Mulai dari menjual, memproduksi hingga bisnis lainya seperti memelihara jenis hewan atau ikan. Namun dari setiap usaha tersebut perlu membutuhkan refprensi. 

Sehingga melalui artikel ini saya mencoba menyiapkan cara budidaya belut dengan menggunakan drum. Hal ini dimaksutkan agar bisa membantu anda dalam menghasilkan belut yang berkualitas tampa kekecewaan. Silakan simak artikel dibawah ini:

1. Persiapan Drum
Pililah drum yanng tidak bocor, dan terbuat dari plastik tebal. Pemilihan tersebut dimaksutkan agar drum mudah dilubangi dan ringan dipindahkan.

2. Melubangi Drum
Sebelum melubangi drum maka maka tempatkan dulu pada posisi tanah yang datar. Kemudian buka sisi tengan drum serta sisakan 5 cm di bagian segi kiri serta kanan. Gunakan alat pengganjal drum agar drum tidak tegelinding dan tetap stabil tidak goyang. Buatlah saluran pembuangan air, agar bisa dengan mudah untuk melakukan pembersihan dan pergantian air.

Jangan lupa untuk membuat peneduh tong, agar kondisinya lebih teduh dan intensitas cahaya matahari yang masuk tidak terlampu tinggi. Bahan ini bisa di buat dengan net atau mungkin waring serta dapat pun di buat dengan beberapa bahan yang lebih simpel yang lain. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah!

Contoh drum perisapan budidaya belut.
3. Pengisian Tanah
Drum yang sudah disiapkan tadi selanjutnya diisi dengan tanah. Tetapi dalam pengisian tersebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti: isih drum dengan tanah sebanyak atau dengan ketinggian 30-40 cm. Setelah itu isi dengan air dengan siarat tanah tidak boleh tengelam (cukup tanah becek tetapi tak menggenang). Selanjutnya masukkan EM 4 sejumlah 4 botol kedalam tong (Anda bisa dengan mudah membeli EM4 di toko pertanian). Aduk tanah 2 kali dalam satu hari sampai tanah jadi lembut serta gembur. Jika Anda sudah menggunakan bahan baku tanah yang diambil langsung dari persawahan, Anda tidak perlu melakukan lang-langkah seperti dia atas.

4. Media Instan Bokashi
Bokashi digunakan untuk campuran media tanah yang sudah Anda siapkan seperti di atas. Media Bokhasi penting untuk bahan kombinasi atau campuran dengan media tanah untuk menghasilkan media tumbuh belut yang lebih sehat. Penggunaan 100 kilo bahan akan menghasilkan 90 kilo media instan bokashi. Untuk setiap tong ukuran 200 liter membutuhkan 40 kilo bokashi. 

Dalam pembuatan bokashi dibutuhkan bahan-bahan utama sebagai berikut: Bekatul (20 %), Potongan batang pisang (10 %), Jerami padi (40 %) dan Pupuk Kandang (30 %). Bahan-bahan tersebut selanjutnya dicampur dengan Larutan 250 gr gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan molases, Air Sumur dan EM 4.

5. Cara Pencampuran
Nah sekarang kita masuk ke cara pencampuran media instan bokashi yang akan digunakan dalam dalam budidaya belut. Cara cukup mudah  yakni potongan batang pisang kemudian keringkan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah penghancuran ketika di genggam.

Kemudian jerami yang sudah disiapkan dicacah selanjutnya di campur dengan bahan pokok yang lain serta aduk sampai rata. Selanjutnya campurkanlah bahan ini sedikit-sedikit namun jangan sampai sepenuhnya basah. Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4-7 hari. Anda perlu membolak-balik campuran tersebut agar tidak mengalami pembusukan.

6. Penggabungan Tanah dan Media Bokashi
Setelah Media Bokashi siap maka selanjutnya akan dicampur dengan tanah caranya yakni masukkan media Bokashi kedalam tong serta aduk sampai rata. Setelah itu, masukkan air kedalam tong sampai ketinggian 5 cm serta diamkanlah sampai ada plankton atau mungkin cacing (seputar 1 minggu) sepanjang sistem ini berjalan tong tak perlu ditutup.

Usai itu, keluarkan  air dari tong/drum serta ubah dengan air baru dengan ketinggian yang sama. Usai itu masukkkan tumbuhan air yg tidak terlampau besar sejumlah 3/4 sisi serta ikan-ikan kecil dan yang terakhir masukkan vetsin seperlunya juga sebagai perangsang nafsu makan belut serta diamkan sepanjang 2 hari.  Yang perlu diperhatikan dalam hal ini yakni ketinggian seluruh media, kecuali media tumbuhan air tidak lebih dari 50 cm.

7. Pelepasan Bibit Belut
Sekarang kita masuk ketahab berikutnya seperti yang kita telah bahas bahwa dalam pengisisan drum setidaknya diisis 2 kg/drum atau mungkin dengan jumlah bibit sejumlah 160-200 ekor. 

8. Perawatan
Untuk perawan belut sebenarnya tidak terlalu susah karena belut tidak perlu diganti terus airnya. Anda bisa hanya menambah air jika ditempatkan di dalam drum sedangkan kalau kolam anda dapat menggunakan air mengalir terus menerus. Sedangkan untuk pemberian makan harus seimbang hal ini dilakukan guna mengantisipasi saling memangsa karena belut merupakan salah satu predator yang rakus. Jadi anda dapat memberinya makanan pada sore hari dengan ukuran 5 % dari jumlah bibit yang ditebarkan atau 5-20% dari bobot tubuh /hari. Makan yang paling baik untuk belut yakni katak/kodok kecil, cacing, kecebong, ikan kecil maupun keong mas dan bekicot yang sudah dicacah kecil-kecil.

Selain itu, jika anda ingin menjaga air agar tetap bersih amaka dapat dilakukan dengan cara mengalirkan air bersih kedalam tong hal ini gunah membuang sisah makan dan menghindarkan belut dari berbagai penyakit.

Selain itu anda juga bisa menyertakan tanaman air ini pun dipakai juga sebagai penjaga kelembapan tempat budidaya serta pun melindungi belut dari kepanasan. Untuk perawatan di sekitar tong diperlukan untuk melindungi tong dari kontaminasi lingkungan luar seperti hewan pemangsa contohnya ayam, kucing, ular atau lumut yang bisa menghambat perkembangan belut.

9. Penen
Terakhir yakni menyambut kegembiraan yakni panen. Pemanenan belut bisa dilakukan ketika usia belut menginjak 3–4 bln tergantung dengan keinginan kita atau berdasarkan permintaan pasar akan ketersediaan belut. Pemanenan untuk media drum/tong pastinya lebih gampang, serta belut hasil budidaya siap di pasarkan. Demikian artikel Cara Lengkap Budidaya Belut Menggunakan Drum semoga bermanfaat.