Anatomi Ikan Hiu
Hay kawan kali ini kita akan membahas mengenai Anatomi Ikan Hiu. Namun sebelum membahas lebih dalam sebaiknya kita harus mengetahui apa itu Anatomi. Anatomi berasal dari bahas Yunani Kuno yang berarti memotong terbuka atau bagian terdalam sebuah hewan atau tumbuhan contoh seperti hati ikan dalan lainya.

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari adanya struktut dan merupakan pembagian dari morfologi yaitu cabang dari biologi. Nah sudah jelaskan pengertian tentang Anatomi. Sekarang kita masuk ke Anatomi Ikan Hiu.

1. Anatomi Ikan Hiu

Anatomi ikan hiu sangat banyak jika dibahas satu per satu. Namun disini saya akan membahas beberapa Anatomi saja. Karena untuk menjelaskan secara rinci tentang Anatomi ikan Hiu membutuhkan waktu yang sangat lama. Maka dari itu saya membahas tentang anatomi Ikan Hiu yang boleh dikata cukup mudah dipahami oleh pembaca. Adapun dari anatomi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kerangka

Kerangka pada Ikan Hiu berbeda dengan tulang ikan biasa (ikan skala kecil) dan vertebrata darat. Ikan Hiu memiliki kerangka yang terbuat dari tulang rawan dan jaringan ikat yang fleksibel dan tahan lama atau lebih keras dibandingkan ikan biasa. Hali ini mengurangi berat kerangka dan hemat energy. Hiu juga tidak memiliki tulang rusuk.

Chondrichthyes (hiu) lainnya memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan kapsul otak bergabung menjadi satu. Eksoskeleton hiu merupakan mantel keras seperti email pada gigi vertebrata. Di bawah lapisan tersebut terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi terdapat tulang padat. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Rahang hiu bersendi pada tulang ke posterior atau pada elemen hiomandibula dari lengkung insang kedua.

Pada mumnya struktur (alat gerak) hiu bagian depan lebih rumit daripada belakang. Alat gerak hiu berupa sirip. Tulang di bagian ventral dari pusat sirip ikan hiu disebut korakoid, sedangkan yang memanjang ke arah dorsal di bagian tepi sirip disebut skapula. Selanjutnya untuk kelompok ikan ini, tulang gigi berasal dari dermal. Tulang-tulang panggul hiu lebih sederhana daripada bagian gelang bahu dan hampir melekat pada columna vertebralis.

Kerangka Hiu
b. Gigi

Keberadaan gigi hiu berbeda dengan ikan lainya. Hiu memiliki gigi berada di gusi tidak menempel di rahang secara langsung dan gigi tersebut bisa diganti setiap waktu. Pada bagian tertentu, gigi ikan hiu akan mucncul gigi pengganti yang tumbuh di jalur di bagian dalam rahang dan terus bergerak maju seperti ikat pinggang. Beberapa hiu dapat kehilangan sekitar 30.000 lebih gigi semasa hidupnya.  Hal ini dikarenaka hiu sering menggigit benda apapupun yang bergerak seperti besi yang jatuh kelaut.

Kendati demikian tidak masalah karena tingkat pergantian gigi hiu cepat misalnya sekali setiap 7-8 hari sampai beberapa bulan. Pada sebagian besar spesies gigi yang diganti satu persatu, kecuali hiu cookiecutter yang mengganti seluruh barisan gigi sekaligus. Deretan gigi hiu dipengaruhi pada pola makan. Misalnya hiu yang memakan moluska dan krustasea memiliki gigi yang rata dan padat yang berguna untuk menghancurkan, hiu yang memakan ikan-ikan memiliki gigi yang seperti jarum yang berguna untuk mencengkeram, dan mereka yang memakan mangsa yang lebih besar seperti mamalia memiliki gigi yang lebih rendah untuk mencengkeram dengan gigi atas berbentuk segitiga dengan tepi bergerigi untuk memotong. Gigi pemakan plankton seperti hiu basking lebih kecil dan non-fungsional.

c. Rahang

Pada ikan hiu Rahang tidak melekat pada kranium. Hiu memiliki permukaan rahang dan lengkungan tulang insangnya membutuhkan penopangan ekstra karena paparan yang berat untuk fisik hiu serta butuh kekuatan yang besar. Bagian ini mengandung lapisan heksagonal piring kecil yang disebut tesserae, yang merupakan blok Kristal garam kalsium yang diatur menjadi mosaik. blok Kristal garam kalsium  ini dapat memberikan banyak kekuatan pada daerah-daerah tertentu Ikan Hiu.

Pada dasarnya Ikan hiu hanya memiliki satu lapisan tesserae, tapi untuk spesies yang besar seperti hiu banteng, hiu harimau, dan hiu putih besar, terdapat dua sampai tiga lapisan bahkan lebih, tergantung ukuran tubuhnya. Khusus hiu putih besar, rahangnya dapat mencapai lima lapisan dan pada moncongnya terdapat tulang rawan yang memiliki kemampuan spons dan fleksibel untuk menyerap kekuatan tekanan. Apalagi saat membunuh mangsanya.

Anatomi ikan Hiu
d. Kartilago dan Hati

Tubuh ikan hiu berbeda dengan ikan yang memiliki tulang sejati (tulang keras). Salah satu perbedaan utama adalah bahwa semua hiu memiliki kerangka kartilago. Penyayatan perut dari panggul sirip ke sirip dada organ pertama ditemui adalah hati. Hati menempati sebagian besar rongga tubuh hiu. Hati hiu berukuran besar, lembut dan berminyak.

Pada Hati Ikan Hiu terdiri dari hingga 25% dari total berat badan. Organ hiu ini memiliki dua fungsi. Yang pertama adalah sebagai penyimpan energi karena semua cadangan lemak disimpan di sini. Fungsi kedua hati adalah untuk organ hidrostatik. Pelumas yang lebih ringan dari air disimpan dalam hati. Hal ini mengurangi kepadatan sehingga memberikan daya apung tubuh untuk mencegah tenggelamnya hiu.



e. Lambung


Pada ikan hiu terdapat juga lambung yang dapat dilihat di dalam rongga tubuh. Di dalam perut hiu sering ditemukan isi makanan terakhir. Pada perut hiu sendiri berakhir pada penyempitan yang disebut pilorus, yang mengarah pada duodenum dan kemudian ke katup spiral usus. Katup spiral usus bermuara di rektum dan anus yang pada gilirannya akan bermuara di kloaka. Katup spiral usus adalah organ yang digulung secara internal berfungsi meningkatkan luas bidang permukaan untuk membantu penyerapan nutrisi.

f. Kloaka

Pada ikan hiu terdapat ruang tempat saluran pencernaan yang disebut dengan Kloaka. Kemudian terdapat juga saluran kemih dan saluran kelamin yang terbuka ke luar. Saluran ini berfungsi untuk melakukan reproduksi ketika melakukan perkawinan atau sejenisnya.

g. Pancreas


Selain Kloaka, di dalam rongga tubuh Ikan Hiu juga terdapat pancreas yang merupakan kelenjar pencernaan dengan dua lobus merah muda. Selan itu terdapat dua organ lain yang tidak termasuk dalam sistem pencernaan. Yang pertama adalah kelenjar dubur, organ kecil yang terbuka oleh saluran ke dalam anus. Karena berfungsi sebagai kelenjar garam, membuang kelebihan natrium klorida (garam) dari darah. Yang kedua adalah limpa, yang merupakan organ gelap di dekat perut yang dimiliki oleh sistem limfatik. 


Morfoligi ikan Hiu
h. Sirkulasi/Jantung

Sirkulasi atau system peredaran daramh pada Ikan Hiu merupakan sistem sirkulasi tunggal. Jantung hiu terdiri atas atrium, ventrikel, sinus venosus, conus arteriosus yang keluar dari ventrikel. Jantung ikan hiu hanya terisi darah yang yang tidak mengandung oksigen.

Darah dari jantung hiu dipompa menuju ke insang untuk di isi oksigen kemudian diedarkan keseluruh tubuh. Jantung ikan hiu hanya memiliki dua bilik yaitu atrium dan ventrikel. Dengan konus atau bulbus arteriosus. Sebelum memasuki atrium terlebih dahulu melewati sinus venosus, dari atrium darah kemudian di salurkan ke ventrikel. Kemudian di pompa kearah konus arteriosus menuju ke aorta ventral. Dari aorta ventral darah disalurkan ke insang. Melewati arteri brankia aferentia, selanjutnya dari arteri brankia eferen darah mengumpul pada aorta (arcus aortikus)yang akan menjadi aorta ventral dan dorsal.

Saat perkembangan embio, hiu memiliki 6 buah lengkung aorta, meskipun pada perkembangan selanjutnya tereduksi atau mengalami modifikasi. Sinus venosus menerima darah dari vena hepatika dan vena kardinalis yang merupakan gabungan pembuluh vena kardial anterior dan posterior. Aliran darah dari kepala dikumpulkan oleh vena kardial anterior dan darah dari ginjal dikumpulkan oleh vena jardinal posterior. Pembuluh cuvier adalah pembuluh vena latero abdominalis yang menerima darah dari dinding tubuh dan alat gerak. Sistem portalrenalis terdiri dari vena kaudal dan dua pembuluh portal ginjal. Sistem portal hepatic mengalirkan darah dari lambung dan usus kemudian kembali ke hati sesudah itu masuk ke sinus venosus melalui vena katup untuk mencegah darah kembali ke jantung.

i. Indera Hiu

Indera Pada ikan Hiu berfungsi untuk mendengar, dan gurat sisi. Indera ini terdiri dari sacous olfactorius atau cekungan hidung, organon vesus atau mata, organon auditorius.



j. Saraf


Saraf pada ikan hiu cukup banyak diantaranya yakni Nervossum Central (SNC) yang terdiri dari otak dan Medulla Spinalis, Nervus Otonom (SNO) yang terdiri dari Nervus Sympaticus dan Nervus Parasympaticus yang bekerja antagonis dan Nervossum Peripherium (SNP) yang terdiri dari 10 pasang Nervus Cranialis dan Nervus Spinalis.

k. Ginjal

Pada ikan Hiu terdapat sepasang Ginjal yang berfungsi sebagi sistem eksresi urin yang kemudian dikumpul dalam tubulus segmental lalu menuju ke ureter dikeluarkan kepapila urogenitalis dan bermuara di kloaka bagian dorsal. Ginjal ini juga berfungsi sebagi penyaring urin.

l. Insang

Insang pada ikan hiu memiliki 5-7 pasang celah ditambah pasangan celah anterior non respirasi yang disebut dengan spirakel. Insang ini berfungsi sebagai alat pernafasan. Pada saat mulut Hiu terbuka maka air dari luar akan masuk ke faring kemudian keluar lagi melalui celah insang. Peristiwa keluar masuknya air ini melibatkan kartilago sebagai penyokong filament insang. Secara embriologis celah insang hiu tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh ke luar dan bertemu dengan envaginasi dari luar.



m. Anus


Anus pada ikan Hiu berfungsi sebagi system pencernaan. Proses pencernaan ini dimulai dari mulut. Farink, oesofagus yang pendek, Lambung, usus dan bermuara ke anus. Mulut merupakan tempat masuknya makanan. kemudian menuju Farink terdapat celah insang dan spirakel. Setelah itu akan menuju ke kerongkongan kemudian dicernah di lambung dan kemudian menuju ke usus dan akhirnya keluar pada Anus.

n. Reproduksi

Alat Reproduksi hiu berbeda antara jantan dan betina. Hiu jantan memiliki panggul yang dimodifikasi menjadi claspers sirip pelvis yang digunakan untuk pengiriman sperma. Gulungan Claspers terbentuk dari tulang rawan. Hiu jantan juga telah memiliki testis. Testis internal terletak di ujung anterior tubuh di dalam rongga organ epigonal. Kantung kemih dan saluran reproduksi bergabung bersama untuk membentuk sinus urogenital.

Dari sinus urogenitak ini akhirnya sperma dilepaskan ke dalam alur dari claspers dan kemudian disampaikan ke betina selama kopulasi. Ikan Hiu betina mempunyai ovarium internal yang ditemukan di anterior dalam rongga tubuh dan berpasangan. Ovarium kiri sering lisis atau tidak ada telur. Sekali telur dilepaskan dan dibuahi, sebuah horny shell atau membran dikeluarkan disekitar membran ketika telur melewati kelenjar. Beberapa hiu menghasilkan sebuah shell yang tangguh dan dapat melindungi anaknya. Dalam spesies lain telur berkenbang dan menetas didalam rahim betina. Telur yang dihasilkan oleh tiap spesies sangat bervariasi. Ukuran diameter telur hiu sekitar 60 atau 70 mm dan terbungkus dalam kulit hingga diameter keseluruhannya dapat mencapai 300 mm.